Muara Enim — Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan berbasis masyarakat, Polres Muara Enim melalui jajaran Polsek Rambang Dangku kembali menunjukkan peran aktifnya melalui program Perkarangan Pangan Bergizi (P2B). Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu pagi, (4/6/2025) di Desa Pangkalan Babat, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim.
Anggota Polri yang ditugaskan sebagai motor penggerak ketahanan pangan adalah Brigpol Reezky Saputra dari Polsek Rambang Dangku. Ia turut mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk pertanian produktif, sekaligus menunjukkan wujud nyata kepedulian Polri terhadap ketahanan pangan lokal.
Lahan pertanian yang dijadikan lokasi P2B ini memiliki ukuran 30 meter x 30 meter, digarap oleh warga bernama Leo. Tanaman yang dibudidayakan adalah oyong, sebanyak 300 batang dengan usia tanam baru satu minggu. Penanaman dilakukan langsung di tanah perkarangan dengan metode sederhana menggunakan peralatan seperti cangkul, sabit, air, dan waring sebagai pelindung tanaman.
Selain melakukan penanaman, Brigpol Reezky juga melaksanakan monitoring perkembangan tanaman oyong di kebun warga, serta melakukan pembersihan lahan guna menjaga kebersihan dan meminimalisir potensi tumbuhnya gulma yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya perawatan berkala dalam proses bercocok tanam.
Meski sebagian besar hasilnya direncanakan untuk konsumsi pribadi, namun peluang ekonominya tetap terbuka untuk dijual ke pasar lokal apabila produksinya melimpah. Hal ini menjadi daya dorong agar kegiatan pertanian rumah tangga terus berkembang dan menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga.
Di sisi lain, masih terdapat sejumlah kendala seperti keterbatasan pupuk dan ancaman hama. Menanggapi hal tersebut, Brigpol Reezky melakukan koordinasi aktif dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) guna mendapatkan dukungan teknis dan solusi penanggulangan yang efektif.
Melalui kegiatan ini, Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menanam harapan. Dari pekarangan sederhana milik rakyat, tumbuh kolaborasi dan kemandirian yang menjadi fondasi bagi masa depan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar